Manajemen Perbankan: Data Kinerja Bank Syariah 5 Tahun Terakhir
Data kinerja Bank Syariah 5 tahun
terakhir.
Ratio
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
CAR
|
10.77 %
|
16,25 %
|
16,63 %
|
14,13 %
|
14.19 %
|
ROA
|
1.48 %
|
1,67 %
|
1,79 %
|
2,14 %
|
1.94 %
|
ROE
|
26,09 %
|
17,58 %
|
15,73 %
|
24,06 %
|
17,24 %
|
NPF
|
4,01 %
|
3,02 %
|
2,52 %
|
2,22 %
|
2,96 %
|
FDR
|
89,70 %
|
89,67 %
|
88,94 %
|
100,00 %
|
103,03 %
|
BOPO
|
84,39 %
|
80,54 %
|
78,41 %
|
74,97 %
|
79,06 %
|
Sumber : BI, Statistik Perbankan Syariah, 2013.
|
2009
Tahun
2009 menjadikan perbankan syariah Indonesia
sebagai perbankan syariah paling atraktif di ASEAN, dengan pencapaian target
asset sebesar Rp.87 triliun dan pertumbuhan industri sebesar 75%. CAR
atau Rasio kecukupan modal yang dimiliki bank syariah sebesar 10.77%. Kemudian
laba bersih atau total aktiva pada tahun 2009 1.48 %. Sedangkan modal sendiri
atau ROE bank syariah 26.09 %. NPF yang dimiliki bank syariah pada tahun 2009
4.01 %. Deposit ratio sebesar 89.70 %. Dan terjadi kenaikan BOPO menjadi 84.39
% yang sebelumnya pada tahun 2008 hanya sebesar 81.75 %.
2010
Tahun 2010 menjadikan perbankan syariah
Indonesia sebagai perbankan syariah terkemuka di ASEAN, dengan pencapaian
target asset sebesar Rp.124 triliun dan pertumbuhan industri sebesar 81%. CAR
pada tahun 2010 meningkat menjadi 16.25 %. Laba bersih yang dimiliki bank
syariah menjadi 1.67 %. ROE bank syariah yang pada tahun 2009 sebesar 26.09 %
menjadi 17.58 %. Kemudian NPF bank syariah sebesar 3.02 %. Deposit ratio atau
FDR masih cukup membaik yaitu sebesar 89.67 %. Rasio efisiensi atau BOPO dari
84,39% pada tahun 2009 menjadi 80,54% di tahun 2010.
2011
Kinerja perbankan syariah masih
cemerlang pada semester I/2011 dengan membukukan pertumbuhan pembiayaan sebesar
48%, yang dipengaruhi kinerja lima bank syariah yang pada tahun 2010 melakukan
pemisahan diri. Mulya Siregar, Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI),
mengatakan bahwa penyaluran pembiayaan perbankan syariah menembus Rp83 triliun,
naik sekitar 48% dibandingkan dengan Juni 2010 yang sebesar Rp55,8 triliun.
Rasio kecukupan modal yang dimiliki bank
syariah meningkat dari tahun sebelumnya 16.25 % menjadi 16.63 % di tahun 2011. ROA
atau laba bersih meningkat mejadi 1.79 %. Sedangkan ROE sebesar 15.73 %. NPF
pada tahun 2011 sebesar 2.52 %. FDR atau deposit rasio masi baik yaitu sebesar
88.94 %. BOPO pada tahun 2010 sebesar 80.54 % menjadi 78.41 % di tahun 2011.
2012
Direktur Eksekutif Perbankan Syariah
Bank Indonesia (BI) Edi Setiadi menjelaskan bahwa kinerja bank syariah selama
semester I-2012 melambat. Pertumbuhan bisnis bank syariah masih kalah bila
dibanding dengan 2011.
Desember
2012 CAR bank syariah sebesar 14.13 %. Kemudian ROA atau laba bersih meningkat
dari 1.78 % ditahun 2011 menjadi 2.14 % ditahun 2012. Sedangkan ROE sebesar
24.06 %. NPF bank syariah tahun 2012 sebesar 2.22 %. FDR sebesar 100.00 %. Dan BOPO
tahun 2012 masih membaik sebesar 74.97 %.
2013
Dari
data statistik perbankan syariah BI, per April 2013 total aset perbankan
syariah telah menembus angka Rp. 207,800 triliun. Dibandingkan periode satu
tahun seblumnya, aset perbankan syariah telah mengalami pertumbuhan sebesar
44%. Angka pembiayaan telah mencapai Rp.163,407 triliun. Penghimpunan dana
pihak ketiga telah mencapai Rp.158,519 triliun. Fungsi intermediasi perbankan
syariah pun semakin meningkat. FDR per April 2013 mencapai 103,08%. Angka ini
meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 95,39%. Secara total, pangsa
pasar perbankan syariah telah mencapai 4.86%.
CAR
bank syariah pada tahun 2013 sebesar 14.19 %. Rasio kecukupan modal atau ROA
sebesar 1.94 %. Sedangkan ROE sebesar 17.74 %. NPR sebsar 2.96 %. Deposit rasio
atau FDR sebesar 103.03 %. Dan BOPO bank syariah tahun 2013 sebesar 79.06 %.
Perbedaan kinerja Bank Syariah dan
Bank Konvensional
Hal mendasar yang membedakan antara lembaga keuangan
konvensional dengan syariah adalah terletak pada pengembalian dan pembagian
keuntungan yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuangan dan/atau yang
diberikan oleh lembaga keuangan kepada nasabah.
Kegiatan
operasional bank syariah menggunakan prinsip bagi hasil (profit and loss
sharing). Bank syariah tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk
memperoleh pendapatan maupun membebankan bunga atas penggunaan dana pinjaman
karena bunga merupakan riba yang diharamkan.
Pola bagi hasil ini memungkinkan
nasabah untuk mengawasi langsung kinerja bank syariah melalui monitoring atas
jumlah bagi hasil yang diperoleh. Jumlah keuntungan bank semakin besar maka
semakin besar pula bagi hasil yang diterima nasabah, demikian juga sebaliknya.
Jumlah bagi hasil yang kecil atau mengecil dalam waktu cukup lama menjadi
indikator bahwa pengelolaan bank merosot. Keadaan Keadaan itu merupakan
peringatan dini yang transfaran dan mudah bagi nasabah. Berbeda dari perbankan
konvensional, nasabah tidak dapat menilai kinerja hanya dari indikator bunga
yang diperoleh (Novita Wulandari, 2004).
Pada bank konvensional rentan terhadap fluktuatif tingkat
suku bunga yang ditetapkan, apabila tingkat suku bunga kredit lebih rendah
terhadap tingkat suku bunga simpanan maka bank tersebut akan mengalami kerugian
atau Negative spread. Sedangkan pada bank
syariah, semua aktivitas yang dilakukan pada condition of
economic maka hal tersebut sangat berpengaruh terhadap perolehan profit yang
akan dicapai. Profit tersebut berpengaruh terhadap pendapatan operasional
didasarkan pada perolehan profit yang dicapai oleh pihak mudharib yang
merupakan pelaku usaha yang dibiayai oleh bank syariah dalam pembagian bagi
hasil kepada shahibul maal berdasarkan perolehan profit
yang dicapai. Hal tersebut berdampak pada tidak terjadinya negative
spread pada bank syariah karena beban bagi hasil yang ditanggung oleh
bank syariah tidak akan melebihi pendapatan operasional yang dicapai.
Efektivitas
penyaluran pembiayaan terjadi pada bank dengan sistem syariah, yaitu fungsi
bank sebagai lembaga intermediary berlangsung sangat baik
karena adanya pengaruh penyaluran pembiayaan dengan profit yang diperoleh dan
berdasarkan stabilitas ekonomi yang sedang berlangsung. Kecenderungan dengan
sifat amanah dan prinsip keadilan membuat bank dengan sistem syariah dapat
leluasa menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat.
Manajemen Perbankan: Data Kinerja Bank Syariah 5 Tahun Terakhir
Reviewed by ELIDA KUSUMAS
on
06:43
Rating:
No comments:
Note: only a member of this blog may post a comment.