Essay Filsafat, konsep kebenaran dan ada serta pengalaman mempelajari filsafat. tugas akhir mata kuliah filsafat sem 1.
Ini merupakan tugas filsafat, kita disuruh bikin essay yang isinya mengenai apa aja yang udah dapat kamu ambil dari pelajaran filsafat dan bagaimana pengalaman mempelajari filsafat. Nah, ini essay yang aku buat untuk tugas tersebut. Isinya mengenai materi konsep kebenaran dan sesuatu yang dianggap ada itu bagaimana. Kenapa aku ambil materi tersebut?., karena materi ini yang paling aku suka, namun tidak menutup kemungkinan untuk materi yang lain. Selamat membaca. :D".,
... --- ...
Filsafat
merupakan mata kuliah yang diajarkan oleh seorang dosen yang bernama Bapak
Hilman Latief. Mata kuliah ini saya dapatkan di semester pertama. Kata Bapak
Dosen, mata kuliah fisafat dahulunya diberikan pada saat semester lima. Namun
beberapa tahun terakhir diberikan pada awal semester, yaitu semester pertama.
Dengan harapan agar mahasiswa mulai memupuk cara berfikir kritis sejak dari
pertama memasuki dunia perkuliahan. Sehingga ketika seiring berjalannya waktu,
mahasiswa mampu berfikir kritis dalam menghadapi kehidupan. Dengan demikian,
filsafat merupakan ilmu yang memperlajari kejadian yang terjadi di kehidupan
nyata yang kemudian dikaitkan dengan pemikiran manusia secara kritis. Artinya,
dengan mengandalkan logika, manusia harus mampu mempertanyakan lebih dalam
suatu kejadian yang terjadi di dunia ini.
Filsafat
menurut saya adalah mata kuliah yang mampu menguras pikiran. Karena dalam mata
kuliah filsafat, mahasiswa dituntut untuk berfikir secara kritis dalam
menanggapi semua kejadian di dunia. Selain itu, mengkaitkan filsafat dengan
agama atau spiritual. Yang kadang kala membuat semakin membingungkan dan sulit
diterima, karena jawaban dari peristiwa tidak dapat dijelaskan dengan logika
manusia.
Ketika
pertama kali mendapatkan mata kuliah ini, merasa begitu tertarik. Tertarik
karena sepertinya mata kuliah ini akan sangat menyenangkan. Mendapatkan ilmu
yang berhubungan dengan akal pikiran manusia. Belajar mengenai
peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia. Mempelajari bagaimana peristiwa
dalam kehidupan jika kita sangkut pautkan dengan akal, akankah selalu selaras
dan dapat diterima oleh akal atau tidak. Meskipun demikian, semakin
bertambahnya materi kuliah yang diberikan, semakin sulit diterima untuk
dipelajari.
Ketika
kita mendapatkan materi dan menganalisis, bapak dosen selalu berkata bahwa kita
tidak perlu mencari tahu lebih lanjut jika memang pikiran kita sudah tidak
sampai. Misalnya mengenai materi kebenaran dan sesuatu yang dapat dinyatakan
ada. Sesuatu dapat dikatakan benar apabila ada data, fakta dan masuk akal.
Kebenaran yang disangkut pautkan dengan peristiwa yang sudah diyakini benar
namun sulit dibuktikan, akan membuat kita bertanya-tanya. Seperti peristiwa
Isra’ Mi’raj yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau melakukan perjalan ke surga
hanya dalam satu malam. Pikiran kita yang awalnya sudah yakin bahwa Nabi
Muhammad SAW memang dapat melakukan perjalanan tersebut, tiba-tiba dalam filsafat
membahas masalah terebut melalui konsep kebenaran yang akhirnya membuat kita mempertanyakan
kebenarannya. Namun peritiwa tersebut memang benar walaupun manusia tidak dapat
membuktikanya, karena peristiwa tersebut sudah dijelaskan dalam Al Qur’an. Selain
itu, peristiwa tersebut dapat dikatakan benar karena setiap orang yang beragama
Islam meyakininya dalam hati. Dari peristiwa tersebut dapat saya simpulkan
bahwa kebenaran tersebut ada batasnya, yaitu apabila ada peristiwa yang tidak
dapat diterima oleh akal dan tidak dapat dibuktikan, maka kebenaran tersebut
hanya dari Allah SWT.
Sesuatu
juga dapat dikatakan benar apabila mayoritas masyarakat membenarkan peristiwa
tersebut. Maksudnya, jika ada suatu peristiwa yang dapat dilihat oleh orang,
namun hanya satu orang saja yang melihatnya, belum tentu masyarakat lain yang
tidak melihatnya akan membenarkan peristiwa teresebut. Butuh beberapa saksi
yang benar-benar melihat peristiwa itu agar dapat dikatakan benar. Maka suatu
peristiwa dapat dinyatakan benar apabila mayoritas masyarakat mengakui
keberadaan peristiwa tersebut.
Pengakuan
peristiwa tersebut dapat dilakukan dengan cara melihat langsung peristiwa
tersebut. Contohnya, peristiwa hujan, hujan merupakan peristiwa alam yang
terjadinya tidak hanya pada satu tempat, dan terjadinya hujan tidak mungkin
bersamaan dalam satu negara. Oleh karena itu perlu pembuktian untuk memastikan
daerah A terjadi hujan atau tidak. Jika
ada satu orang saja yang mengalami peritiwa kehujanan di daerah A, kemudian
mengabarkan kepada orang-orang di daereah lain bahwa telah terjadi hujan di
daerah A. Namun belum tentu masyarakat di daerah itu mempercayai kebenaran terjadinya
hujan di daerah A, karena hanya ada satu orang yang mengalami kehujanan di
daerah A. Akan tetapi jika beberapa orang mengalami kehujanan di daerah A, bisa
jadi masyarakat di daerah lain mengakui kebenaran peristiwa hujan yang terjadi
di daerah A tersebut. Jadi, kebenaran itu juga dapat dinyatakan apabila ada
bukti dan mayoritas masyarakat mempercayai peristiwa yang terjadi itu.
Dari
konsep kebenaran tersebut kemudian saya berfikir bahwa Allah SWT menciptakan
manusia dengan segala kekurangan dan kelebihan. Setiap manusia mempunyai hati
yang dapat digunakan untuk meyakini segala hal yang terjadi. Manusia juga diberi
pikiran yang mana digunakan untuk berfikir mana yang benar dan mana yang salah,
mana yang baik dan mana yang buruk.
Kemudian
mengenai materi sesuatu yang dapat dikatakan ada. Sesuatu dapat dikatakan ada
apabila kita berfikir. Berfikir mengenai keberadaan sesuatu tersebut. Bahkan
bapak dosen juga berkata bahwa, apabila mahasiswa mau diakui keberadaannya di
kelas atau dinyatakan hadir, maka mahasiswa tersebut harus bisa berfikir. Berfikir
dan menanggapi suatu keadaan, kemuadian dikemukakanlah hasil pemikiran
tersebut.
Ada
atau tidaknya suatu peristiwa tergantung pada pemikiran manusia itu sendiri.
Maksudnya, seseorang menyakini adanya suatu benda, misalnya pensil yang
tergeletak di meja. Seseorang tersebut akan menggunakan akal pikirannya dan
menuangkannya pada keberadaan pensil tersebut. Orang tersebut meyakini adanya
pensil di meja, maka pensil di meja tersebut ada. Manusia diberi akal oleh
Allah SWT untuk berfikir mana yang ada dan mana yang tidak ada. Karena dari
pikiran itulah sesuatu dapat dikatakan ada.
Dari
sekian materi yang saya dapatkan sampai akhir semester, hanya materi tentang
konsep kebenaran dan sesuatu yang dapat dikatakan ada saja yang masih teringat
dipikiran. Karena mungkin materi tersebut merupakan materi awal yang tidak
terlalu susah dan penyampaiannya lebih terperinci. Kedua materi tersebut sedikit
demi sedikit mengubah cara pandang saya terhadap suatu masalah yang saya alami.
Kebenaran
dan adanya sesuatu tersebut sering saya renungkan saat saya mengalami
keterpurukan. Misalnya ketika saya menjadi bahan pembicaraan orang-orang karena
dianggap telah berbicara sembarangan mengenai orang lain. Kemudian saya yakin
bahwa saya tidak pernah berkata sembarangan, saya hanya bertanya dengan sopan
mengenai suatu masalah. Namun apa yang saya tanyakan tidak tersampaikan kepada
orang yang tepat dan membuat kacau semuanya. Dalam masa keterpurukan, saya
menyadari bahwa apa yang saya tanyakan itu benar, dan didukung oleh pihak-pihak
lain. Namun mengapa orang-orang beranggapan tidak demikian, itu yang menjadi
pertanyaan besar saat itu. Kemudian saya meyakini bahwa saya benar dan orang
yang benar tidak perlu takut dalam mengungkap suatu masalah. Dari situlah
kemudian muncul sedikit demi sedikit penyelesaian masalah yang hanya dianggap
sebagai kekilafan dan kesalah pahaman. Dari peristiwa tersebut, yang saya
yakini sampai sekarang adalah orang tidak perlu takut jika dia memang benar,
namun benar tersebut harus mempunyai bukti.
Selain
itu, saat pertama kali melakukan ujian dengan materi kebenaran dan ada teresebut
pernah membuat kepala saya benar-benar sakit. Rasanya seperti ditusuk-tusuk
jarum sampai membuat mual perut. Itu terjadi ketika pada siang hari ketika
belajar materi tersebut. Dengan sangat serius saya mencoba memahami kata demi
kata. Awalnya masih bisa diterima oleh akal dan dapat diingat, namun tidak lama
kemudian kepala terasa sakit dan susah hilang sakitnya. Sampai saya mencoba
untuk tidur, namun ketika bangun masi terasa sakit. Hingga pada ujungnya minum
obat sakit kepala, namun tidak ada hasilnya. Sampailah pada hari dimana ujian
filsafat dilaksanakan. Kepala saya masi terasa sakit meskipun sudah meminum
obat.
Soal
mulai dibagikan, dan ketika saya lihat ternyata soalnya mengenai analisis
terhadap peristiwa. Apa yang saya pelajari tidak keluar, hanya kebenaran dan
sesuatu yang dikatakan ada yang muncul di soal. Saya berfikir, walaupun
demikian saya tetap harus berusaha untuk mengerjakan soal tersebut meskipun
kepala masih sakit. Saya mencoba menggali contoh peristiwa darik konsep-konsep
tersebut.
Satu
demi satu soal terselesaikan meskipun kepala terasa sakit. Tidak lama kemudian,
saya merasa perul mual dan ingin muntah dan kepala semakin sakit. Saya pikir
ini terjadi karena pikiran terlalu dipaksakan dan istirahat yang kurang. Saya
merasa demikian sampai semua soal dapat saya jawab sesuai apa yang ada dalam
pikiran saya. Jawaban yang saya tulis hanyalah karangan yang saya ambil dari
pikiran saya sendiri.
Dari
peristiwa-peristiwa yang saya alami itulah yang menjadikan konsep kebenaran dan
konsep keberadaan sesuatu itu masih teringat sampai sekarang. Memang seharusnya
tidak hanya kedua konsep tersebut yang dapat diingat, namun untuk saat ini saya
baru berhasil merealisasikan konsep tersebut dalam kehidupan saya. Dari kedua
konsep tersebut, saya mencoba untuk lebih memaknai hidup dan berusaha menerima
apa yang sudah ada sekarang. maksudnya saya berusaha mencapai kebenaran dan
menyatakan sesuatu itu ada dengan cara apa yang sudah ada didalam diri saya.
Karena setiap manusia diberi anugerah oleh Allah SWT untuk berfikir.
Selain
itu, saya masih berusaha untuk berfikir kritis, karena pemikiran kritis ini
masih ada dalam hati dan belum berani untuk dinyatakan. Oleh karena itu, saya
pikir, saya masih belum dapat dinyatakan ada dalam suatu perkumpulan, karena
masih belum mampu menyumbang pemikiran yang lebih baik. Namun saya terus
berusaha, yaitu dengan mengikuti oraganisasi yang ada di kampus, seperti Kopma.
Ada
yang mengatakan bahwa seseorang tidak dianggap keberadaannya, tidak pernah
ditanyakan keberadaannya oleh orang lain, namun orang tersebut mampu menjadi
orang yang bermanfaat bagi setiap orang, itu akan jauh lebih mulia. Dan itupun
sebenarnya membingungkan bagi saya, disisi lain keberadaan seseorang diperukan,
namun jika tidak terlihat manfaatnya akan percuma, dan sisi lain berkata bahwa
keberadaan seseorang tidak harus dipertanyakan, yang penting adalah manfaatnya
bagi semua orang.
Kita
sebagai manusia yang sudah mampu berfikir kritis tentunya sudah tahu mana yang
patut dijadikan patokan dan mana yang tidak patut untuk dijadikan patokan.
Semuanya kembali kepada diri kita masing-masing dan kepercayaan dalam hati.
Essay Filsafat, konsep kebenaran dan ada serta pengalaman mempelajari filsafat. tugas akhir mata kuliah filsafat sem 1.
Reviewed by ELIDA KUSUMAS
on
18:18
Rating:
No comments:
Note: only a member of this blog may post a comment.